Kamis, 19 Juli 2012

DSLR Bukan Lagi Kamera Mahal Kemampuannya jauh lebih unggul dibanding kamera saku, tetapi justru harganya makin bersahabat dengan saku.

Kamera digital kini hampir dipakai untuk menemani merekam momen penting baik oleh pengguna perorangan maupun kantor. Kebanyakan yang dipakai saat ini adalah kamera saku serta jenis semi profesional. Meskipun menawarkan kemudahan pakai, kamera saku memiliki banyak keterbatasan, salah satunya dalam hal kecepatan dan kualitas gambar. Mungkin jika ingin kualitas yang lebih baik, Anda bisa memilih kamera semi profesional dengan ketersediaan feature dan kualitas yang lebih lengkap. Tetapi jika harga jualnya tidak berselisih jauh, mengapa tidak memilih kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) saja yang notabene memiliki kemampuan lebih baik sekaligus investasi awal saat Anda akan melangkah ke jenjang fotografi profesional.

Yang Perlu Diketahui Dari Kamera DSLR
FOV sering ditemukan di kamera saku, dan DSLR.Biasanya ditandai oleh kata "Equiv" pada spesifikasi kamera. FOV sendiri merupakan pembesaran gambar yang terjadi akibat terpotongnya area jatuh bayangan pada sensor digital. Ini karena semua ukuran panjang fokus lensa diukur berdasarkan standar kamera film (analog) 35 milimeter. Sementara sensor kamera digital memiliki ukuran yang lebih kecil, sehingga ada faktor perkalian yang harus dihitung dari ukuran lensa sebenarnya. Faktor pengalinya beragam, tergantung ukuran sensor yang dimiliki kamera digital. Sebagai contoh, kamera DSLR D80 memiliki sensor berukuran 23,6 x 15,8 mm dengan faktor pengali 1,5. Jika dipasang lensa film dengan panjang fokus 50 mm maka nilai kesetaraan gambar dengan kamera film (Equif) adalah 75 mm (1,5 x 50). FOV tidak berlaku untuk kamera digital yang memiliki ukuran sensor 35 x 28 mm atau biasa disebut Full Frame. Sensor dengan ukuran lebih kecil berarti memiliki faktor pengali yang kian besar.

0 komentar:

Posting Komentar